UJIAN NASIONAL FORMULASI BARU TETAP MEMBUAT SISWA STRESS

TUGAS TEORI ORGANISASI UMUM

TEMA : KASUS/MASALAH METODE ORGANISASI

OLEH  : DIAH EKANINGTYAS (18110052)

KELAS : 2KA20

 

UJIAN NASIONAL

FORMULASI BARU TETAP MEMBUAT SISWA STRESS

 

Formulasi baru ujian nasional (UN) yang akan diterapkan 2011 ini ditengarai tetap akan membuat para siswa pesertanya stress karena titik berat syarat kelulusan siswa tetap pada UN, bukan hasil proses belajar di sekolah.

Koordinator Education Forum Suparman mengatakan, dengan presentasi 60 : 40 antar UN berbanding ujian sekolah dan rapor semester 3,4,5 UN tahun ini tetap menjadi faktor signifikan penentu kelulusan siswa. Hal ini membuat tkanan psikologis yang dialami para siswa peserta UN tetap tinggi seperti pelaksanaan tahun tahun sebelumnya. “Proses belajar selama tiga tahun masih ditentukan dalam beberapa hari ujian. Apalagi sekarang tidak berlaku lagi ujian ulangan bagi peserta yang dinyatakan tidak lulus UN”, kata Suparman di Jakarta kemarin.

Untuk mencegah siswa stress Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) harus secepatnya menyosialisasikan secara rinci teknis formulasi baru UN kepada seluruh siswa dan guru. “Selain sosialisasi, yang juga sangat penting saat ini adalah pemberian motivasi kepada para siswa calon peserta UN. Jangan sa,pai mereka hanya memahami regulasi UN setengah – setengah”, desaknya.

Pengamat pendidikan dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, Said Hamid Hasan, menilai UN tidak selaras dengan prinsip dasar edukasi di mana oendidikan yang sebenarnya terjadi pada proses belajar sehari – hari bermuara pada metode kejar tayang. “Akhirnya UN tidak mempunyai makna apa – apa selain menakut-nakuti anak didik. Mata pelajaran yang diujikan di UN punhanya sebagian dari pelajaran yang diajarkan selama tiga tahun”, ujarnya.

Said juga mengkritik persentase UN yang lebih besar dari pada nilai ujian sekolah dan rapor. “Seharusnya persentase 70 : 30. Ini akan lebih menjamin potensi anak”, sebutnya. (neneg zubaidah- Koran SINDO).

Tanggapan :

Ujian Nasional merupakan salah satu metode yang diterapkan pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan serta kualitas generasi muda Indonesia. Namun, cara ini menyebabkan psikologis anak menjadi terbebani sehingga menimbulkan stress yang dapat mempengaruhi hasil UN. Tidak jarang anak yang selalu mendapatkan rangking di sekolah ataupun yang telah diterima di universitas negeri ternama gagal dalam UN. Penerapan UN ini bukan tahun pertama dan selalu ada perubahan sistem dalam penerapannya. Semoga perubahan sistem UN ini dapat menjadi suatu evaluasi yang tepat guna pencapaian sasaran yang diinginkan.

QUO VADIS ATURAN TENTANG ROKOK

TUGAS TEORI ORGANISASI UMUM

TEMA : JURNAL/ARTIKEL METODE ORGANISASI

OLEH  : DIAH EKANINGTYAS (18110052)

KELAS : 2KA20

 

QUO VADIS ATURAN TENTANG ROKOK

 

Banyak Negara – Negara berpenghasilan rendah yang terkena dua wabah besar, yaitu tuberkulosis dan tembakau. Tuberkulosis sudah menyebabkan penderitaan dan kematian sebagai wabah pertama. Apalagi, meningkatnya kasus HIV (human immunodeficiency virus) terutama pada anak muda menambah jumlah penderita tuberculosis. Wabah kedua yang penting pada  Negara uang berpenghasilan rendah adalah tembakau. Bahkan, World Bank tahun 1999 pernah mengeluarkan pernyataan “Dengan pola merokok  sekarang ini 500 juta orang yang hidup hari ini akhirnya akan terbunuh oleh penggunaan tembakau. Lebih dari separuh di antaranya saat ini adalah anak dan remaja. Hingga tahun 2030, temabaku diperkirakan akan menjadi penyebab tunggal besar kematian di seluruh dunia”.

Di Indonesia sendiri, kebiasaan merokok pada masyarakat semakin lama semakin tinggi tingakt konsumsinya. Data dari Tonacco Control Support Centre (TCSC) Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia bahwa konsumsi rokok di Indonesia tahun 2007 sebanyak 240 miliar batang. Jika kita lihat fakta lain terhadap prevelesi merokok tahun 2001, sebanyak 31,5 % orang dewasa merokok dan meningkat menjadi 34,4 % oada tahun 2004. Hal yang lebih memprihatinkan  adalah prevelensi merokok pada usia 15 – 19 tahun 2001 sebanyak 12,7% dan meningkat 4,6 % menjadi 17,3% pada tahun 2004. Data dari WHO tahun 2008, Indonesia menempati peringkat ketiga jumlah perokok terbesar setelah China dan India. Hampir sama seperti penderita tuberkulosis paryu (TBC paru) yang juga menduduki peringkat ketiga setelah India dan China.

Biaya Ekonomi

Berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Nasional BPS tahun 2004, 71% keluarga Indonesia punya minimal 1 perokok dengan 84% berusia 15 tahun ke atas. Ini akan meningkatkan kerentanan perokok pasif di rumah karena perokok pasif memiliki resiko tiga kali lebih berbahaya untuk menderita penyakit akibat rokok dibandingkan perokok aktif. Kematian akibat rokok sebanyak 427,948 orang/tahun, yang berartui sama dengan 1.172 orang perhari. Ada sekitar 1,5 juta orang dari rumah tangga peroko yang berobat penyakit hipertensi dengan biaya yang dihabiskan mencapai TRp. 219 miliar sebulan atau Rp. 2,6 triliun setahun.

Survei yang sama juga menggambarkan bahwa rumah tangga perokok juga mengeluarkan belanja untuk berobat penyakit asma sebanyak Rp. 1,1 triliun, penyakit TBc sebesar Rp. 636 miliar, penyakit pernapasan lain Rp. 4,3 triliun, dan penyakit jantung Rp. 2,6 triliun. Tanpa subsidi biaya rawat inap, maka total biaya yang dikeluarkan oleh masyarakat karena penyakit yang berkaitan dengan tembakau berjumlah Rp. 15,44 triliun. Perhitungan ini diluar kerugian tidak langsung akibat rokok lebih besar.

Bahkan, peneliti dari Kementerian Kesehatan mendapatkan angka kerugian ekonomi  total penduduk Indonesia Rp. 338,75 triliun atau enam kali penerimaan pemerintah dari cukai rokok. Angka itu sendiri senilai dengan anggaran belanja Kementerian Kesehatan selama 15 tahun. Kerugian dihitung dari jumlah yang dibelanjakan untuk rokok, biaya berobat penyakit akibat rokok, biaya yang hilang akibat tidak bekerja karena sakit, dan penghasilan yang tidak diterima dari anggota keluarga yang meninggal karena penyakit akibat rokok.

Sering kita berpikir bahwa jika terjadi regulasi rokok yang ketat akan terjadi defisit pemasukan Negara dari bea cukai rokok dan pengurangan penerimaan pemerintah karena industri rokok memberikan sumbangan besar pada penerimaan pemerintah. Selain itu, ada pemikiran dengan semakin meningkatnya cukai rokok dampak lainnya akan menurunkan anga ekspor rokok. Hal lain yang menjadi alasan penolakan terhadap regulasi rokok adalah regulasi yang ketat terhadap rokok akan mengakibatkan petani tembakau dan industri rokok menjadi mati. Ini sebagian dari beberapa  argumentasi yang didengungkan pemangku kepentingan industri rokok. Boleh saja para pemangku industri rokok tersebut berargumentasi demikian tapi fakta di lapangan berbicara beda. Pemasukan Negara dari cukai rokok jika dibandingkan dengan penerimaan Negara hanya sekitar 6 – 7%, dan ini jauh dibawah penerimaan dari PBB dan PPh.

Jika cukai dinaikkan sebesar 10%, volume penjualan akan berkurang  0,9 – 3% tetapi peneriman cukai akan bertambah 29,59 triliun. Cara yang paling efisien untuk meningkatkan penerimaan pemerintah dari rokok adalah dengan meningkatkan cukai rokok. Dengan tetap mempertahankan cukai rokok maka konsumsi akan cenderung meningkat pada anak – anak dan remaja.

Sementara pada sisi eksporpun akan begitu terpukul. Faktanya ekspor rokok selama tahun 1999 – 2007 hanya sebesar 0,22 – 0,31 % dibanding jumlah seluruh nilai ekspor. Tahun 2006 jumlah rokok yang diekspor sebanyak 41 juta batang padahal yang diproduksi di dalam negeri  244 juta batang, artinya sebagian besar 983%) rokok produksi Indonesia untuk konsumsi domestic. Fakta lain tentang tembakau adalah semakin lama lahan pertanian tembakau semakin susut dalam periode 2002 – 2005 areal pertanian tembakau turun dari 261.000 hektar menjadi 198.000 jektar. Jumlah petani tembakauoun mengalami penyusutan selam tahun 2002 – 2007 sejumlah 808.897 menjadi 582.093 petani sementara pekerja buruh industri rokok tahun 2006 sebanyak 316.991 pekerja, ini hanyak 1,4% dari seluruh sektor industri.

Regulasi Ketat

Bagaimana peran pemerintah dalam mengintervensi kebijakan terhadap rokok? Sudah seharusnya pemerintah melakukan regulasi terhadap tembakau dan produknya (rokok) lebih ketat. Mengingat beban ekonomi dan sosial yang diakibatkan oleh rokok makin lama makin meningkat dan beban ini ditanggung oleh masyarakat miskin. Hampir 80% perokok mulai merokok pada usia kurang dari 19 tahun. Sebagian mereka merokok akibat pengaruh gencarnya iklan rokok yang umumnya menunjukkan tampilan prilaku sukses, sementara pada usia tersebut kemampuan untuk menilai dan mengambil keputusan secara benar masih belum dimiliki.

Umumnya mereka belum mengerti bahaya merokok sejak muda dan bahaya adiktif merokok. Keputusan komsumen tidak didasarkan atas informasi yang cukup mengenai dampak produk yang dibeli, efek ketagihan dan dampak pembelian yang dibebankan kepaa orang lain. Salah satu cara pemerintah untuk melindungi anak dan remaja mengkonsumsi rokok adalah dengan menaikkan cukai rokok, melarang penjualan rokok pada anak usia di bawah 18 tahun, dan melarang penjualan rokok secara eceran.

Sampai saat ini belum ada ketegasan pemerintah mengenai rokok. Saat ini rancangan peraturan pemerintah tentang pengamanan produk tembakau sebagai zat adiktif bagi kesehatan masih mengalami pembahasan antar departemen. Informasi terakhir yang diterima penulis RPP yang diajukan oleh Kementerian Kesehatan ini mengalami penolakan dari Kementerian lain terutama Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, dan Kementerian Pertanian. Hal ini yang menjadi dilemma bagi Kementerian Kesehatan karena RPP tersebut merupakan turunan dari UU Kesehatan No. 36 Tahun 2009 tentang Pengamanan Produk Tembakau sebagai Zat Adiktif bagi Kesehatan.

Hal yang sama dialami undang – undang penanggulangan dampak produk tembakau terhadap kesehatan (UU-PDPTK). Undang – undang ini sudah masuk ke dalam prioritas Prolegnas 2009 – 2014. Isi undang – undang ini diharapkan membawa perubahan positif terhadap dampak merokok. Tetapi, hingga akhir tahun 2010 tidak ada pengesahan dari paripurna DPR meskipun secara substansi sudah tidak ada masalah.

Ada beberapa hal yang mungkin menjadi penghalang. Saah satunya adalah penolakan yang amat kuat dari kalangan industri rokok secara masif dengan cara  mengerahkan massa untuk menolak pembahasan undang – undang ini. Beberapa fraksi di DPR RI pun ikut melakukan penolakan kuat. Mereka ini menghawatirkan dampak negatif terhadap ekonomi dan industri jika disahkan, yang sebenarnya jika merujuk pada data – data diatas tidak mengkhawatirkan sama sekali.  Selain itu, kita semua tahu salah satu jendala dalam terbentuk hingga disahkannya sebuah undang – undang di DP adalah birokrasi yang rumit.

Jadi sekarang kita tinggal lihat bagaimana DPR dan pemerintah agar bisa berperan untuk segera menyelesaikan aturan tersebut mengingat dampak yang berbahaya terutama bagi generasi muda. Tentunya, pihak pemerintah juga harus memberikan solusi yang terkait dengan kalangan industri, buruh, dan petani terhadap dampak yang ditimbulkan oleh regulasi rokok. Kementerian Pertanian misalnya sudah memberikan alternative bagi para petani tembakau yang ingin menanam tanaman semusim yang memiliki nilai jual sebanding dengan tanaman tembakau jika ingin dilakukan  substitusi tanaman.

Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, maupun Kementeria Keuangan sebaiknya memikirkan untuk menaikkan harga cukai rokok sehingga nilai profit menjadio lebih tinggi tanpa harus meningkatkan produksi rokok, segmentasi rokok diubah dari mayoritas kelas menengah kebawah menjadi kelas menengah keatas tanpa harus kehilangan keuntungan perusahaan karena sifat rokok bagi penggunanya adalah inelastic.

Pengawasan dari Kementerian Kesehatan terhadap iklan rokok dan penjualan rokok di tingkat anak remaja juga harus kuat sehingga aturannya menjadi efektif dan dampak dari merokok bisa benar – benar diminimalisasi. Mudah – mudahan harapan dari sebagian rakyat Indonesia untuk bisa terbebas dari jeratan rokok bisa segera terealisasi dengan disegerakannya regulasi tentang rokok. (Satria Pratama – Koran SINDO, 22 Januari 2011).

 

Kesimpulan :

Regulasi ketat terhadap rokok dengan meningkatkan bea cukai merupakan salah satu metode/cara terbaik dari pemerintah untuk meminimalisir dampak rokok terhadap generasi muda bangsa. Namun, untuk mengatasi penolakan – penolakan dari berbagai pihak tersebut khususnya para pengusaha, dan beberapa kementerian tersebut diatas perlu diberikan data yang akurat melalui hasil kajian/analisa terkait yang membuktikan bahwasannya penerapan peningkatan bea cukai rokok tidak akan mematikan perekenomian seperti yang dikhawatirkan. Selain itu, perlu diberikan penjelasan yang jelas pula kepada masyarakat tentang dampak negatif rokok dan dampak positif penerapan regulasi rokok agar masyarakat tidak mudah terprovokasi untuk ikut membela pihak tertentu dalam menolak regulasi rokok tersebut.

KORUPSI DANA PNPM MANDIRI MENINGKAT

TUGAS TEORI ORGANISASI UMUM

TEMA : KASUS/MASALAH METODE ORGANISASI

OLEH  : DIAH EKANINGTYAS (18110052)

KELAS : 2KA20

 

KORUPSI DANA PNPM MANDIRI MENINGKAT

 

Deputi VII Menkokesra Bidang Koordinator Penanggulangan Kemiskinan Sujana Ruyat mengatakan sejak 2007-2010 korupsi dana Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri mengalamai peningkatan. Menurut dia, jumlah dana PNPM Mandiri yang sudah dikorup sejak 2007 – 2010 mencapai 110 miliar. Namun, secara statistik angka korupsi di PNPM Mandiri hanya 0,1% jika dibandingkan denan tingkat korupsi lainnya. Penyalahgunaan dana PNPm Mandiri tidak dilakukan oleh oknum dalam birokrasi pemerintah. Biasanya penyalahgunaan dilakukan oleh fasilitator lapangan dan masyarakat sendiri. “Itu dilakukan oleh masyarakat sendri” ungkap Sujana di Jakarta kemarin.

Menurut Sujana, pihaknya tidak akan main – main lagi dan akan menindak tegas siapa pun yang melakukan korupsi di PNPM Mandiri. “ Jika ada yang kethuan melakukan tindakan korupsi  terhadap PNPM, baik itu dilakukan oleh oknum dari pemerintah maupun masyarakat, maka akan diproses secara hokum. Kami tidak akan toleran lagi terhadap pelaku korupsi di PNPM Mandiri.

Untuk menindak pelaku penyelewengan dana PNPM Mandiri, pihaknya akan konsentrasi pada pemberian efek jera terhadap pelaku sesuai hokum yang berlaku. Disamping itu, dia meminta kepada sejumlah pihak seperti kepolisian, pemerintah daerah, beserta masyarakat untuk ikut memberikan pengawasan terhadap penggunaan dana PNPM Mandiri yang disalurkan kepada Masyarakat.

Hal terberat dalam pelaksanaan PNPM Mandiri, lanjut Sujana, bukkam hanya pada sistem pengawasannya, tetapi sikap permisif masyarakat yang melakukan pembiaran terhadap pelaku penyalahgunaan dana hanya karena yang melakukan adalah tetangganya atau tokoh yang disegani di daerah setempat. “Ke depan diharapkan dengan bantuan dari sejumlah pihak dalam proses penyaluran dan penggunaannya, korupsi dana PNPM Man diri tidak ada lagi”, ujar Sujana.

Dia menambahkan, bahwa pada 2011 anggaran dana yang dialokasikan untuk PNPM Mandiri sebesar 12 triliun. Jumlah tersebut mengalami penurunan jika dibandingkan dengan PNPM Mandiri pada 2010. “ Target pada 2011, kami akan berusaha mengintegrasikan PNPM Mandiri. Sebab, masih ada sejumlah kementerian yang memiliki program pemberdayaan yang belum mau diintegersikan kedalam PNPM Mandiri. Kami juga akan terus meningkatkan akuntabilits pelaksanaan PNPM Mandiri”, imbhnya.

Peneliti SMERU Muhammad Syukri menilai, model pencairan dari pemerinth pusat memang tidak ada masalah tetapo proses pencairan di tingkat daerah terhadap kelompok peneroma bantuan sangat rentan dimanipulasi, terutama terkait syarat penerima dna PNPM Mandiri. “ Proses pencairan memerlukan perhatian secara serius dan teliti, jangan sampai terjadi manipulasi data kelompok penerima”, terangnya.

Tak hanya itu, menurut Syukri, program PNPM Mandiri dalam kontek pembangunan infrastuktur seperti pembangunan sekolah, jalan, dan jembatan belum erdampak secara langsung pada upaya oemberantasan rakyat miskin. Bahkan, pemberian PNPM Mandiri hanya berdampak pada masyarakat yang tinggal di daerah, itu pun belum bisa dikatakan berhasul. (andi setiawan- Koran SINDO 22 Januari 2011).

 

Tanggapan:

Banyak masalah yang tengah dihadapi oleh Negara ini salah satunya adalah kemiskinan dan kebodohan, untuk itu pemerintah melakukan salah satu upaya(metode) untuk pemberantasan rakyat miskin yaitu dengan menerapkan program PNPM Mandiri dengan anggaran APBN. Namun, anggaran program PNPM Mandiri itu sendiripun masih dikorupsi bahkan mencapai 110 miliar dalam kurun waktu 4 tahun, atau rata – rata 27,5 miliar per tahun baik oleh aparat pemerintah ataupun masyarakat sendiri yang mengkorupsi. Hal ini membuktikan rusaknya mentalitas bangsa kita. Lalu bagaimana kita bisa bangkit dan mengatasi segala permasalahan bangsa ini jika setiap orang hanya berfikir egois dan tidak ada persatuan untuk memperbaiki bangsa ini? Program PNPM Mandiri salah satu contoh fasilitas yang telah dianggarkan pemerintah dengan sasaran pemberantasan rakyat miskin yang belum mencapai optimalitas penerapannya. Akan lebih baik jika setiap pihak yang terlibat sadar akan sasaran program ini dan saling bantu mencapai sasaran tersebut baik dalam pelaksanaannya dan pengawasannya. Semoga Bangsa ini senatiasa bersatu untuk hari yang lebih baik.

Perawatan Tubuh Murah di Rumah

KONSEP kembali ke alam atau back to nature sudah menjalar ke segala lini kehidupan. Perawatan tubuh dengan bahan alami, salah satunya.

Merawat tubuh tak harus dilakukan di salon kecantikan dengan beragam pilihan perawatan modern. Apalagi, kalau bujet di kantong ternyata tak mencukupi. Manfaatkan berbagai bahan alami yang ada di sekitar untuk menjaga diri selalu terlihat cantik.

Melalui perawatan tradisional, Anda dapat memberikan nutrisi untuk kulit dan rambut dengan berbagai bahan alami. Seperti diintisarikan dari SheKnows, bahan botanical, vitamin, dan mineral alami yang terkandung dalam buah-buahan, sayuran, minyak, dan bahan ekstrak lainnya berguna melindungi dan menjaga kelembapan kulit dan rambut.

Berikut ini jenis buah-buahan yang dapat Anda aplikasikan untuk merawat kesehatan dan kecantikan tubuh:

Pisang

Buah tropis ini mengandung asam folat yang sangat tinggi. Kelembutan daging buahnya memiliki kandungan vitamin yang baik bagi tubuh bila dikonsumsi secara teratur. Pada kulit wajah berjerawat, jika dioleskan secara teratur akan membantu menguranginya.

Cara mengolahnya sangat sederhana, yaitu pisang dicampur dengan sedikit susu dan madu, kemudian oleskan secara merata ke wajah. Diamkan selama 30-40 menit. Selanjutnya, basuhlah wajah dengan air hangat hingga bersih dan bilas dengan air dingin.

Jika Anda melakukan perawatan ini rutin setiap hari, maka selama dua pekan hasilnya akan terlihat. Jerawat membandel berkurang, wajah pun semakin cerah dan bersih. Untuk perawatan rambut, jadikan pisang sebagai conditioner. Caranya, oleskan pisang yang sudah dihaluskan ke rambut secara merata.

Alpukat

Untuk perawatan wajah, alpukat dimanfaatkan sebagai masker. Alpukat bisa ditambahkan bahan alami lainnya yang sesuai dengan jenis kulit. Caranya, haluskan alpukat dan balurkan secara merata pada wajah maupun kulit tangan yang sebelumnya sudah dibersihkan dengan air hangat. Diamkan selama sekitar 30 menit, lalu bersihkan wajah dengan air hangat dan bilas dengan air dingin. Alpukat bisa juga Anda manfaatkan untuk merawat rambut sebagai conditioner.

Jeruk lemon

Air perasan jeruk lemon merupakan salah satu alternatif bahan untuk perawatan manicure dan pedicure. Caranya, rendamlah kuku Anda di dalam sebuah wadah berisi air jeruk lemon dan air hangat. Gosok kulit tangan dan kaki dengan sikat khusus berbulu lembut. Perawatan sederhana ini dapat dilakukan sesering mungkin untuk hasil layaknya perawatan kuku di salon. Tidak hanya itu, jeruk lemon pun dapat digunakan sebagai pewarnaan rambut indah Anda.

Ketimun

Ketimun adalah bahan penyegar yang dingin, obat pembersih, dan pelembap yang cocok untuk semua jenis kulit wajah. Tempelkan irisan ketimun maupun sari ketimun pada wajah secara rutin tiap hari. Manfaatnya adalah menghambat kemunculan keriput dan membuat kulit semakin lembut. Tanpa perlu krim-krim antikeriput berharga mahal, Anda dapat memperoleh manfaat yang sama dari sari ketimun. (ftr)
(tty)

Sumber : http://lifestyle.okezone.com/read/2009/02/18/195/193870/perawatan-tubuh-murah-di-rumah

PERKEMBANGAN BAHASA DAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN ILMIAH

PERKEMBANGAN BAHASA DAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN ILMIAH

Oleh Diah Ekaningtyas

 

(1)Bahasa dan multimedia memiliki peran yang sangat penting dalam pembelajaran ilmiah. Keduanya merupakan alat untuk mengkomunikasikan setiap materi ataupun informasi dalam suatu pembelajaran ilmiah. Hubungan keduanya pun yang tidak dapat dipisahkan. Penggunaan bahasa dalam multimedia merupakan hal yang mutlak diperlukan mengingat multimedia merupakan keterpaduan teknologi informasi dengan teknologi komunikasi. Bahasa dapat menyampaikan segala informasi kepada pencari informasi. Multimedia dapat membahasakan suatu pelajaran ilmiah dengan lebih komunikatif dan interaktif secara visual dengan berbagai grafis, efek suara dan teks, sehingga informasi yang ingin disampaikan dapat lebih mudah dipahami dan menyenangkan.

Perkembangan bahasa dan multimedia dalam pembelajaran ilmiah saat ini cukup pesat, dibuktikan dengan banyaknya perusahaan yang menawarkan berbagai multimedia dengan berbagai bahasa sebagai alat pembelajaran. (2) Berbagai software dan CD Interaktif dengan format multimedia yang menarik dan bahasa ringan banyak ditawarkan untuk berbagai materi pembelajaran. Sebagai contoh, software SMARTLAB (Lab. Bahasa Multimedia Wireless System) dan CD Interaktif “Belajar Bahasa Jepang Nihon Go!” dari Red Apple Design yang diterbitkan oleh Elex Media Computindo. CD tersebut memudahkan kita untuk mengenal dan mempelajari Bahasa Jepang yang disertai dengan permainan dan kartu hafalan yang menarik. Tidak hanya mempelajari bahasa, banyak pula CD Interaktif untuk mempelajari berbagai mata pelajaran, design grafis, pemrograman, dan lain sebagainya.  Selain CD, internet juga merupakan salah satu media pengembangan multimedia dalam pembelajaran ilmiah yang interaktif. Banyak dijumpai berbagai situs pembelajaran berupa gambar, video, suara dan konten-konten interaktif yang menarik pencari informasi.

(3)Berbagai software dan aplikasi tersebut telah membuat perubahan pada kebiasaan masyarakat. Masyarakat menjadi senang untuk mempelajari sesuatu dengan multimedia daripada membaca materi berupa buku teks pelajaran. Hal ini mengakibatkan terjadinya penurunan penjualan buku teks. Peningkatan minat baca masyarakat terhadap pembelajaran ilmiah juga merupakan salah satu indikasi meningkatnya pengetahuan masyarakat. Hal tersebut didukung dengan kemudahan dalam pencarian informasi tersebut. Selain itu, tingkat kreatifitas masyarakatpun meningkat. Hal ini ditandai dengan makin banyaknya program interaktif yang dapat dihasilkan generasi muda khususnya dalam pembelajaran ilmiah dan dapat dijadikan sebagai ajang bisnis. Namun, berbagai perkembangan tersebut tidak hanya menimbulkan dampak positif. (4) Pembajakan merupakan dilemma utama yang terjadi dalam masyarakat. Selain merugikan produsen, pembajakan menandai kurangnya penghargaan masyarakat terhadap hasil karya orang lain. Pemerintah diharapkan dapat membuat sistem yang melindungi hak cipta, penggunaan bahasa dan multimedia.

(1)Optimalisasi bahasa dan multimedia dalam pembelajaran ilmiah merupakan salah satu cara peningkatan kualitas pendidikan. Tidak hanya sebatas penggunaan CD Interaktif, penggunaan software multimedia perlu ditingkatkan penerapannya di sekolah – sekolah. Selain itu, perlu adanya suatu sistem yang dapat mengorganisir perkembangan bahasa dan multimedia dalam pembelajaran ilmiah, sehingga variasinya dapat lebih ditingkatkan dan target penggunanya dapat lebih diperluas. Penghentian pembajakan dapat dilakukan dengan memberikan software ataupun aplikasi multimedia tersebut secara cuma – cuma dengan dukungan pemerintah.